Welcome to Ufi Luthfiyah Blog's

KELOMPOK – KELOMPOK SOSIAL DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT

Posted on: 11 Desember 2010

A. Pengantar

Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri, namun mengapa harus hidup bermasyarakat? Telah ditakdirkan untuk hidup bersama dengan manusia lain, yaitu istrinya yang bernama Hawa. Banyak cerita tentang manusia yang hidup menyendiri seperti Robinson Crusoe.

Apabila manusia dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya seperti hewan, dia tidak akan dapat hidup sendiri. Manusia tidak dikaruniai Tuhan dengan alat – alat fisik yang cukup untuk dapat hidup sendiri. Naluri manusia untuk selalu hidup dengan orang lain disebut gregariousness sehingga manusia juga disebut social animal (= hewan sosial) : hewan yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama.

Didalam hubungan antara manusia dengan manusia lain, agaknya yang paling penting adalah reaksi yang timbul sebagai akibat hubungan yang tadi. Sejak dilahirkan manusia sudah mempunyai dua hasrat / keinginan pokok, yaitu :

  1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain sekelilingnya (yaitu masyarakat);
  2. Keinginan untuk menjadikan satu dengan suasana alam sekelilingnya.

Untuk itu diperlukan beberapa persyaratan tertentu antara lain :

  1. Adanya kesadaran pada seperti anggota kelompok dari kelompok yang bersangkutan.
  2. Adanya hubungan timbul balik antara anggota yang satu dengan anggota lainnya.
  3. Suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan antara mereka bertambah erat.
  4. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola berprilaku.
  5. Bersistem dan berproses.

 

B. Pendekatan Sosiologi terhadap Kelompok – kelompok sosial

Saling tukar menukar pengalaman disebut sosial experiences. Suatu aspek yang menarik dari kelompok sosial tersebut adalah bagaimana caranya mengendalikan anggota-anggotanya. Hal yang penting adalah bahwa kelompok tersebut merupakan tempat kekuatan-kekuatan sosial. Manusia merupakan makhluk yang bersegi jasmani (raga) dan rohaniah (jiwa). Segi rohaniah manusia terdiri dari fikiran dan perasaaan. Sikap tindak itulah yang menjadi landasan gerak segi jasmaniah manusia. Proses pembentukan kepribadian seseorang dipengaruhi dari beberapa faktor baik yang berasal dari dirinya sendiri maupun lingkungan. Hubungan yang sinambung tersebut menghasilkan pola pergaulan yang dinamakan pola interaksi sosial. Patokan prilaku yang pantas tersebut biasanya disebut norma dan kaidah.

Kelompok sosial atau social group adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama, karena adanya hubungan di antara mereka. Hubungan tersebit antara lain menyangkut hubungan timbal balik yang saling memengruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling menolong.

 

C. Tipe – tipe Kelompok Sosial

1. Klasifikasi Tipe-tipe Kelompok Sosial

Georg Simmel mulai dengan bentuk terkecil yang terdiri dari satu orang sebagai fokus hubungan sosial yang dinamakan monad. Kemudian, monad dikembangakan dengan meneliti kelompok-kelompok yang terdiri dua atau tiga orang yaitu dyad serta triad dan kelompok-kelompok kecil lainnya. Analisis tersebut kemudian dikembangkan lebih jauh oleh Leopold Von Wiese dan Howard Becker. Sosiolog lainnya F. Stuart Chapin, dikembangkan lebih lanjut dengan memperhatikan tinggi-rendahnya derajat kelekatan hubungan antara anggota-anggota kelompok sosial tersebut. Asosiasi (association) sebagai suatu perbandingan justri dibentuk untuk memenuhi kepentingan tersebut.

2. Kelompok Sosial Dibandingkan dari Sudut Individu

Kelompok sosial adalah atas dasar kekerabatan usia, seks dan kadang-kadang atas dasar perbedaan pekerjaan atau kedudukan. Namun yang penting adalah bahwa keanggotaan pada kelompok sosial tidak terlalu bersifat sukarela.

3. In-Group dan Out-Group

Kelompok sosial merupakan tempat dimana individu mengindentifikasi dirinya sebagai in-groupnya. Out-group diartikan oleh individu sebgai kelompok yang menjadi lawan in-groupnya. Sikap out-group selalu ditandai dengan suatu kelainan yang berwujud antipasti. In-group dan out-group atau perasaan dalam serta luar kelompok dapat merupakan dasar suatu sikap yang dinamakan etnosentrisme. In-group adalah kelompok sosial dimana individu mengindentifikasikan dirinya. Out-group adalah kelompok yang oleh individu diartikan sebagai lawan in-groupnya.

4. Kelompok Primer (Primery Group) dan Kelompok Sekunder (Secondary Group)

Di dalam klasifikasi kelompok sosial, pembedaan yang luas dan furdamental merupakan pembedaan kelompok-kelompok kecil dimana diantara anggotanya rapat sekali dengan kelompok yang lebih besar dari pada pihak lain. Charles Horton Cooley mengemukakan perbedaan antara kelompok primer dengan kelompok sekunder yang ditulis dalam Social Organization pada 1909. menurut Cooley kelompok primer adalah kelompok-kelompok yang ditandai ciri-ciri kenal mengenal antara anggota-anggotanya. Agar dapat memperoleh gambaran mengenai teori Cooley tersebut dibicarakan hal-hal antara lain :

  1. Kondisi-kondisi fisik dari kelompok primer.
  2. Sifat hubungan-hubungan primer.
  3. Kelompok-kelompok yang kongkrit dalam hubungan-gubungan primer.

5. Paguyuban (Gemeinschaft) dan patembayan (Gesekkschaft)

Hubungan-hubungan positif antara manusia gemeinschaftlich atau gesellschaftlich. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan. Patembayan (Gesellschaft) merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek. Tonnies menyesuaikan kedua bentuk kehidupan bersama manusia yang pokok tersebut di atas, dengan dua bentuk kemauan asasi manusia, yaitu Wesenwille dan Kurwille. Wesenwille merupakan bentuk kemauan yang dikodratkan. Kurwille merupakan bentuk kemauan yang dipimpin oleh secara berfikir yang didasarkan pada akal sehat. Wesenwille selalu menimbulkan paguyuban sedangkan kurwille selalu menjelmakan patembayan.

Oleh Tonnies dikatakan bahwa suatu paguyuban (gemeinschaft) mempunyai beberapa ciri pokok, yaitu :

  1. Intimate, yaitu hubungan menyeluruh yang mesra.
  2. Private, yaitu hubungan yang bersifat pribadi, khusus untuk beberapa orang saja.
  3. Exclusive, yaitu hubungan tersebut hanyalah untuk kita saja.

6. Formal Group dan Informal Group

Max Weber yang mengembangakan teori Birokrasi, mempunyai ciri sebagai berikut :

  1. Tugas-tugas organisasi didistribusikan dalam beberapa posisi yang merupakan tugas-tugas jabatan.
  2. Posisi-posisi dalam organisasi terdiri dari hierarki struktur wewenang.
  3. Suatu sistem peraturan menguasai  keputusan-keputusan dan pelaksanaan.
  4. Unsure staf yang merupakan pejabat bertugas memelihara organisasi dan khususnya keteraturan komunikasi.
  5. Para pejabat berharap bahwa hubungan dengan bawah dan pihak lain bersifat orientasi impersonal.
  6. Penyelenggaraan kepegawaian didasarkan pada karir.

Formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan tegas untuk mengatur antar sesame, contohnya organisasi.

7. Membership Group dan Reference Group

Pembedaan antara membership group dengan reference group berasal dari Robert K. Merton. Membership group merupakan kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Kelompok bukan anggota dapat pula dipecah-pecah atas beberapa katagori :

  1. Orang yang bukan anggota suatu membership group yang tidak memenuhi syarat dibedakan dari bukan anggota yang memenuhi syarat.
  2. Sikap terhadap keanggotaan kelompok.
  3. Kelompok terbuka dan kelompok tertutup.
  4. Ukuran waktu bagi bukan anggota.

Reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang untuk membentuk pribadi dan prilakunya. Robert K. Merton dengan menyebut beberapa hasil karya Harrold H. Kelley, Shibutani, dan Ralph H. Turner mengemukakan adanya dua tipe umum reference group, yakni :

  1. Tipe normatif yang menentukan dasar-dasar bagi kepribadian seseorang.
  2. Tipe perbandingan yang merupakan pegangan bagi individu di dalam menilai kepribadiannya.

8. Kelompok Okupasional dan Volunter

Masyarakat tersebut pasti terpengaruh oleh dunia luar salah satu akibatnya adalah bahwa masyarakat itu berkembang menjadi suatu masyarakat yang heterogen. Kepentingan primer mencukupi :

  1. Kubutuhan akan sandang, pangan, dan papan.
  2. Kebutuhan akan keselamatan jiwa dan harta benda.
  3. Kebutuhan akan harga diri.
  4. Kebutuhan untuk dapat mengembangkan potensi diri.
  5. Kebutuhan akan kasih sayang.

 

Kelompok Sosial yang tidak Teratur

Kelompok-kelompok sosial yang tidak teratur pada dasarnya dapat dimasukkan kedalam dua golongan besar yaitu kerumunan dan publik.

1. Kerumunan (Crowd)

Ukuran utama adanya kerumunan adalah kehadiran orang-orang secara fisik. Artinya, interaksi didalamnya bersifat spontan dan tidak terduga. Pembedaan-pembedaan tersebut dapat ditarik suatu garis bentuk-bentuk maupun kerumusan yaitu :

  1. Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial.
    1. Formal audiences
    2. Planned Expressive Group
    3. Kerumunan yang bersifat sementara.
      1. Contoh Inconvenient Aggregations
      2. Panic Crowds
      3. Spectator Crowds
      4. Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum.
        1. Acting Mobs
        2. Immoral Crowds

Kerumunan adalah individu-individu yang berkumpul secara kebetulan disuatu tempat, pada waktu bersamaan.

 

Masyarakat Pedesaan (Rural Community) dan Masyarakat Perkotaan (Urban Community)

1. Masyarakat Setempat (Community)

Community dapat diterjemahkan sebagai “masyarakat setempat” yang menunjuk pada warga sebuah desa, kota, suku atau bangsa. Criteria yang utama bagi adanya suatu masyarakat setempat adalah adanya social relationships antara anggota suatu kelompok. Pada hakikatnya merupakan identifikasi dengan tempat tinggal, dinamakan perasaan komuniti (Community sentiment). Unsur-unsur perasaan community antara lain sebagai berikut :

  1. Seperasaan
  2. Sepenanggungan
  3. Saling Memerlukan

2. Tipe-tipe Masyarakat Setempat

Dalam mengadakan klasifikasi masyarakat setempat, dapat digunakan empat kriteria yang saling berpautan, yaitu :

  1. Jumlah penduduk
  2. Luas, kekayaan dan kepadatan penduduk daerah pendalaman
  3. Fungsi-fungsi khusus masyarakat setempat terhadap seluruh masyarakat
  4. Organisasi masyarakat setempat yang bersangkutan

3. Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan

Dalam masyarakat yang modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan dengan masyarakat perkotaan rural community, dan urban community. Perbedaan antara masyarakat pedesaan dengan masyarakat perkotaan, pada hakikatnya bersifat gradual. Di pulau Jawa dikenal adanya empat macam sistem pemilikan tanah, yaitu :

  1. Sistem milik umum
  2. Sistem milik kommunal
  3. Sistem kommunal dengan pemakaian tetap
  4. Sistem milik individu

Masyarakat perkotaan adalah masyarakat kota yang tidak tertentu jumlah pendudukanya. Ciri-ciri masyarakat kota yaitu :

  1. Kehidupan beragama berkurang bila dibandingkan dengan agama di desa.
  2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus diri sendiri tanpa tergantung orang lain.
  3. Pembagian kerja diantara warga kota juga lebih tegas dan punya batas nyata.
  4. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan lebih banyak diperoleh warga kota.
  5. Jalan pikiran rasional pada umumnya dianut masyarakat perkotaan.
  6. Jalan kehidupan yang cepat dikota mengakibatkan pentingnya faktor waktu.
  7. Perubahan-perubahan sosial tampak nyata di kota karena terbuka dan menerima pengaruh luar.

 

Kelompok – kelompok Kecil (Small Group)

Akhir-akhir ini para sosiolog banyak menaruh perhatian pada peneliti small group karena hal-hal berikut ini :

  1. Penelitian terhadap small group
  2. Dalam kelompok-kelompok kecil
  3. Small group pada hakikatnya merupakan sel yang menggerakkan suatu organisme
  4. Kelompok-kelompok kecil khususnya dalam kerangka miniature masyarakat.

Small  group memberikan beberapa keuntungan yaitu :

  1. Individu dipandang sebagai bagian dari kelompok yang juga merupakan bagian dari masyarakat secara keseluruhan.
  2. Adanya penelitian terhadap small group dipergunakan metode baru dalam meneliti kelompok-kelompok baru.
  3. Untuk kepentingan percobaan ilmiah.
  4. Tidak jarang para peneliti secara langsung ikut serta dalam kehidupan kelompok sosial.
  5. Diperoleh suatu bukti bahwa small group dalam masyarakat merupakan hal yang wajar.

Small group adalah suatu kelompok yang secara teotoris terdiri paling sedikit dari dua orang dimana orang-orang saling berhubungan untuk memenuhi tujuan-tujuan tertentu dan menganggap hubungan itu sendiri.

Dinamika Kelompok Sosial

Kadang-kadang konflik dalam kelompok sosial dapat dikurangi atau dihapuskan misalnya diadkan kambing hitam, sebab keduanya adalah pergantian anggota-anggota kelompok.

Di dalam dinamika kelompok terjadi antagosme antara kelompok prosesnya sebagai berikut :

  1. Bila dua kelompok bersaing maka akan timbul stereotip
  2. Kontar antara dua kelompok yang bermusuhan
  3. Tujuan yang harus dicapai dengan kerja sama.

 

7 Tanggapan to "KELOMPOK – KELOMPOK SOSIAL DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT"

bagus tenan materi makalahnya…cocok dengan tugas akta iv ane ..mksh . uni

cocok buat bahan tugas resume ke-3 🙂
Thankz ya… 🙂

terimakasih atas makalahnya ^_* sangat bermanfaat.

terima kasih sekali membantu saya yg belum sempat beli buku panduan karna kehabisan stok buku materi buat kuliah
lengkap kok 🙂

sama-sama terimakasih juga

Tinggalkan Balasan ke RIVAI Batalkan balasan

Assalamu’alaikum Wr. Wb

It’s Me …………..

Terimakasih telah berkunjung ke blog sederhana ku,
berkunjunglah kembali dan jangan lupa komentari setiap karya tulisan ku.
Salam Kenal.

My Kalender

Desember 2010
M S S R K J S
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031  

Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui email.

Bergabung dengan 2.044 pelanggan lain

My Arsip

Hours & Info

0856-9580-0622
masuk kerja : 06.40
pulang kerja : 13.00
Nanangpati's Blog

AL I'TIMADU 'ALAN NAFSI ASASUN NAJAH

Pagar Alam dot Com

Berbagi Informasi Pendidikan dan Pembelajaran Matematika

Ruang Keluarga

Problematika & Solusi Teruntuk Pasangan Suami Istr

Irfan Handi

Hanya Ingin Berbagi

Syarifah Umamah

Assalamu'alaikum

Made Nuryadi

Belajar dan Berbagi Seputar Dunia Pendidikan

Welcome to Ufi Luthfiyah Blog's

My Word My WordPress.com

AKHMAD SUDRAJAT

tentang PENDIDIKAN

Dunia Seni & Teknologi

Dengan Seni Hidup Lebih Indah, Dengan Teknologi Hidup Lebih Mudah....