Welcome to Ufi Luthfiyah Blog's

Kongruen Lanjar

Posted on: 17 Juni 2011

Kekongruenan lanjar berbentuk: ax º b (mod m)

(m > 0, a dan b sembarang bilangan bulat,  dan x adalah peubah bilangan bulat).

Pemecahan:  ax = b + km è

(Cobakan untuk k = 0, 1, 2, … dan k = –1, –2, … yang menghasilkan x sebagai bilangan bulat)

 

Contoh 19.

Tentukan solusi: 4x º 3 (mod 9) dan 2x º 3 (mod 4)

Penyelesaian:

(i) 4x º 3 (mod 9)

k = 0 à x = (3 + 0 × 9)/4 = 3/4             (bukan solusi)

k = 1 à x = (3 + 1 × 9)/4 = 3

k = 2 à x = (3 + 2 × 9)/4 = 21/4           (bukan solusi)

k = 3, k = 4  tidak menghasilkan solusi

k = 5 à x = (3 + 5 × 9)/4 = 12  …

k = –1 à x = (3 – 1 × 9)/4 = –6/4         (bukan solusi)

k = –2 à x = (3 – 2 × 9)/4 = –15/4       (bukan solusi)

k = –3 à x = (3 – 3 × 9)/4 = –6            …

k = –6 à x = (3 – 6 × 9)/4 = –15          …

Nilai-nilai x yang memenuhi: 3, 12, … dan –6, –15, …

 

Cara lain menghitung solusi
ax
º b (mod m)

Seperti dalam persamaan biasa,

4x = 12  à kalikan setiap ruas dengan 1/4  (yaitu       invers 4), maka  1/4  . 4x  = 12 . 1/4  à x = 3

4x º 3 (mod 9) à kalikan setiap ruas dengan balikan dari

4 (mod 9) (dalam hal ini sudah kita hitung, yaitu –2)

(-2) . 4x º (-2) . 3 (mod 9) Û -8x º -6 (mod 9)

Karena –8 º 1 (mod 9), maka x º -6 (mod 9). Semua blangan bulat yang kongruen dengan –6 (mod 9) adalah solusinya, yitu 3, 12, …, dan –6, -15, …

(ii)  2x º 3 (mod 4)

Karena 4k genap dan 3 ganjil maka penjumlahannya menghasilkan ganjil, sehingga hasil penjumlahan tersebut jika dibagi dengan 2 tidak menghasilkan bilangan bulat. Dengan kata lain, tidak ada nilai-nilai x  yang memenuhi 2x º 3 (mod 5).

 

Latihan

Sebuah bilangan bulat jika dibagi dengan 3 bersisa 2 dan jika ia dibagi dengan 5 bersisa 3. Berapakah bilangan bulat tersebut Solusi

Misal  : bilangan bulat = x

x mod 3 = 2     à      x º 2 (mod 3)

x mod 5 = 3     à      x º 3 (mod 5)

Jadi, terdapat sistem kekongruenan:

x º 2 (mod 3)              (i)

x º 3 (mod 5)               (ii)

Untuk kongruen pertama:

x = 2 + 3k1                   (iii)

Substitusikan (iii) ke dalam (ii):

2 + 3k1 º 3 (mod 5) à 3k1 º 1 (mod 5)

diperoleh

k1 º 2 (mod 5) atau k1 = 2 + 5k2

x = 2 + 3k1

= 2 + 3 (2 + 5k2)

= 2 + 6 + 15k2

= 8 + 15k2

atau

 x º 8 (mod 15)

Semua nilai x yang kongruen dengan 8 (mod 15) adalah solusinya, yaitu

x = 8,   x = 23,  x = 38,  …,  x = -7, dst

 

Chinese Remainder Problem

Pada abad pertama, seorang matematikawan China yang bernama Sun Tse mengajukan pertanyaan sebagai berikut: Tentukan sebuah bilangan bulat yang bila dibagi dengan 5 menyisakan 3, bila dibagi 7 menyisakan 5, dan bila dibagi 11 menyisakan 7.

Misakan bilangan bulat tersebut = x. Formulasikan kedalam sistem kongruen lanjar:

x º 3 (mod 5)

x º 5 (mod 7)

x º 7 (mod 11)

 

Teorema 5. (Chinese Remainder Theorem) Misalkan m1, m2, …, mn adalah bilangan bulat positif sedemikian sehingga PBB(mi, mj) = 1 untuk i ¹ j. Maka sistem kongruen lanjar

x º ak (mod mk)

mempunyai sebuah solusi unik dalam modulo m = m1 × m2 × … × mn.

 

Contoh 15.

Tentukan solusi  dari pertanyaan Sun Tse di atas.

Penyelesaian:

x º 3 (mod 5)  à x = 3 + 5k1 (i)

Sulihkan (i) ke dalam kongruen kedua menjadi:

3 + 5k1 º 5 (mod 7) à k1 º 6 (mod 7), atau k1 = 6 + 7k2 (ii)

Sulihkan (ii) ke dalam (i):

x = 3 + 5k1 = 3 + 5(6 + 7k2) = 33 + 35k2  (iii)

Sulihkan (iii) ke dalam kongruen ketiga menjadi:

33 + 35k2 º 7 (mod 11) à k2 º 9 (mod 11) atau k2 = 9 + 11k3. Sulihkan k2 ini ke dalam (iii) menghasilkan:

x = 33 + 35(9 + 11k3) = 348 + 385k3

atau   x º 348 (mod 385). Ini adalah solusinya.

348 adalah bilangan bulat positif terkecil yang merupakan solusi sistem kekongruenan di atas. Perhatikan bahwa 348 mod 5 = 3, 348 mod 7 = 5, dan 348 mod 11 = 7. Catatlah bahwa 385 = 5 × 7 × 11.

Solusi unik ini mudah dibuktikan sebagai berikut.  Solusi tersebut dalam modulo:

m = m1 × m2 × m3 = 5 × 7 × 11 = 5 × 77 = 11 × 35.

Karena 77 . 3 º 1 (mod 5),

55 × 6 º 1 (mod 7),

35 × 6 º 1 (mod 11),

maka  solusi unik dari sistem kongruen tersebut adalah

x º 3 × 77 × 3 + 5 × 55 × 6  + 7 × 35 × 6 (mod 385)

º 3813 (mod 385)

º 348 (mod 385)

 

Bilangan Prima

bulat positif yang lebih besar atau sama dengan 2 dapat dinyatakan Bilangan bulat positif p (p > 1) disebut bilangan prima jika pembaginya hanya 1 dan p.

Contoh: 23 adalah bilangan prima karena ia hanya habis dibagi oleh 1 dan 23.

Karena bilangan prima harus lebih besar dari 1, maka barisan bilangan prima dimulai dari 2, yaitu 2, 3, 5, 7, 11, 13, ….

Seluruh bilangan prima adalah bilangan ganjil, kecuali 2 yang merupakan bilangan genap.

Bilangan selain prima disebut bilangan komposit (composite). Misalnya 20 adalah bilangan komposit karena 20 dapat dibagi oleh 2, 4, 5, dan 10, selain 1 dan 20 sendiri.

Teorema 6. (The Fundamental Theorem of Arithmetic). Setiap bilangan sebagai perkalian satu atau lebih bilangan prima.

 Contoh 16.

9 = 3 ´ 3

100 = 2 ´ 2 ´ 5 ´ 5

13 = 13      (atau 1 ´ 13)

Tes bilangan prima:

(i) bagi n dengan sejumlah bilangan prima, mulai dari 2, 3, … , bilangan prima £ Ön.

(ii) Jika n habis dibagi dengan salah satu dari bilangan prima tersebut, maka n adalah bilangan komposit,

(ii) tetapi jika n tidak habis dibagi oleh semua bilangan prima tersebut, maka n adalah bilangan prima.

Contoh 17. Tes apakah (i) 171 dan (ii) 199 merupakan bilangan prima atau komposit.

Penyelesaian:

(i) Ö171 = 13.077. Bilangan prima yang £ Ö171 adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13.

Karena 171 habis dibagi 3, maka 171 adalah bilangan komposit.

(ii) Ö199 = 14.107. Bilangan prima yang £ Ö199 adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13.

Karena 199 tidak habis dibagi 2, 3, 5, 7, 11, dan 13, maka 199 adalah bilangan prima.

 

Teorema 6 (Teorema Fermat). Jika p adalah bilangan prima dan a adalah bilangan bulat  yang tidak habis dibagi dengan p,  yaitu PBB(a, p) = 1, maka

ap–1 º 1 (mod p)

 

Contoh 18.   Tes apakah 17 dan 21 bilangan prima atau bukan dengan Teorema Fermat

Ambil a = 2 karena PBB(17, 2) = 1 dan PBB(21, 2) = 1.

(i) 217–1 = 65536 º 1 (mod 17)

karena 17 habis membagi 65536 – 1 = 65535

Jadi, 17 prima.

(ii)       221–1 =1048576 º\ 1 (mod 21)

karena 21 tidak habis membagi 1048576 – 1 =

1048575.

Jadi, 21 bukan prima

Kelemahan Teorema Fermat: terdapat bilangan komposit n sedemikian sehingga 2n–1 º 1 (mod n). Bilangan bulat seperti itu disebut bilangan prima semu (pseudoprimes).

 

Contoh: 341 adalah komposit (karena 341 = 11 × 31) sekaligus bilangan prima semu, karena menurut teorema Fermat,  2340 º 1 (mod 341)

Untunglah bilangan prima semu relatif jarang terdapat.

Untuk bilangan bulat yang lebih kecil dari 1010 terdapat 455.052.512 bilangan prima, tapi hanya 14.884 buah yang merupaka

Tinggalkan komentar

Assalamu’alaikum Wr. Wb

It’s Me …………..

Terimakasih telah berkunjung ke blog sederhana ku,
berkunjunglah kembali dan jangan lupa komentari setiap karya tulisan ku.
Salam Kenal.

My Kalender

Juni 2011
M S S R K J S
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
2627282930  

Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui email.

Bergabung dengan 2.044 pelanggan lain

My Arsip

Hours & Info

0856-9580-0622
masuk kerja : 06.40
pulang kerja : 13.00
Nanangpati's Blog

AL I'TIMADU 'ALAN NAFSI ASASUN NAJAH

Pagar Alam dot Com

Berbagi Informasi Pendidikan dan Pembelajaran Matematika

Ruang Keluarga

Problematika & Solusi Teruntuk Pasangan Suami Istr

Irfan Handi

Hanya Ingin Berbagi

Syarifah Umamah

Assalamu'alaikum

Made Nuryadi

Belajar dan Berbagi Seputar Dunia Pendidikan

Welcome to Ufi Luthfiyah Blog's

My Word My WordPress.com

AKHMAD SUDRAJAT

tentang PENDIDIKAN

Dunia Seni & Teknologi

Dengan Seni Hidup Lebih Indah, Dengan Teknologi Hidup Lebih Mudah....